Kamis, 21 Agustus 2014

HIMAX Pure III: Smartphone High End, Harga Low End

HIMAX Pure III
Smartphone High End, Harga Low End


            Himax? Mungkin kata ini terdengar asing dulunya, namun semenjak brand lokal ini mengeluarkan produk perdananya, Himax bisa jadi pesaing paling gahar dalam kelas smartphone high end mengalahkan brand global seperti Samsung, Lenovo dan Iphone dalam penguasaan smartphone berduit. Bahkan Himax disebut-sebut sebagai Xiaomi-nya Indonesia.
            Kira-kira bagaimana sepak terjang Himax hingga menjadi vendor smartphone lokal yang kehadirannya menjadi fenomenal di kalangan pecinta gadget premium? Khususnya Indonesia.

Sejarah Himax

Lokasi kantor Himax di Jakarta

            Tokyo, adalah kota di mana cikal bakal brand Himax dilahirkan, tepatnya pada pertengahan tahun 2012. Sebuah tim yang beranggotakan 5 orang, memiliki ide-ide brilian untuk mencari, menemukan dan membuat inovasi baru seputar gadget.
            Bulan Oktober 2012, salah satu anggota ditunjuk untuk melakukan survei ke berbagai negara berkembang. Dari sampel yang dipilih secara teliti—mengingat banyak negara-negara berkembang yang tidak semuanya memliki pasar menguntungkan bagi para gadget pendatang baru—dipilihlah Indonesia sebagai negara pertama untuk dilakukan survei. Bukan tanpa alasan mengapa tim Himax memilih Indonesia. Negara kepulauan ini ternyata memiliki potensi dalam hal pemasaran gadget khususnya produk pendatang, mengingat penduduk Indonesia yang seakan keranjingan dengan produk-produk terbaru dengan inovasi yang spektakuler dan tentunya harga yang tidak menguras kantong.
            Setelah melalui proses yang lumayan panjang, akhirnya Himax hadir dengan memasang jargon High Quality Premium Gadget with Maximum Features yang bermarkas di Taiwan. Himax sangat mengerti dengan apa yang dinginkan oleh nyaris seluruh penduduk Indonesia. Lewat inovasinya yang berupa gadget dengan spesifikasi tinggi, lulus standar kualitas internasional, namun memiliki harga yang sangat terjangkau, Himax membuat sebuah gebrakan yang sanggup mencengangkan pasar Android. Terkesan ambisius memang, tapi bagi Himax itu sebagai sebuah perkenalan yang akan memakukan perhatian para pecinta gadget premium untuk melirik Himax. Bukan hanya sekedar sekali lirik saja. Melainkan untuk ditaut sebagai brand wajib milik.
            Bukan hanya sekedar mengandalkan vendor terkenal dan menang merk saja seperti Samsung, Lenovo, Iphone, LG, Nokia atau smartphone brand global lainnya, Himax menawarkan sebuah kualitas dengan menyuguhkan spesifikasi gadget dengan teknologi terbaru, yang telah teruji dan terbukti memiliki kualitas skala internasional, karena sparepart penyusun komponen produknya mengkombinasikan berbagai macam brand terkenal yang juga menyokong smartphone-smartphone brand global lainnya seperti prosesor, kamera, layar, penyusun body dan lain sebagainya.
            Kemudian timbul pertanyaan yang meragukan: Apakah benar gadget keluaran perusahaan smartphone (red: Himax) dengan kualitas internasional yang memiliki harga miring itu, benar-benar bisa sebagus atau setidaknya setara dengan gadget global yang telah malang melintang di dunia smartphone premium? Bukankah itu berbanding terbalik dengan spesifikasi tinggi yang ditawarkan?
            Inilah yang disebut dengan inovasi. Himax sangat pintar melakukan survei untuk menentukan bidikan pertama mereka dalam memperkenalkan produk. Di Indonesia, bisnis online maju dengan pesat, membuat penduduk Indonesia sudah tak asing lagi dengan sistem penjualan berbasis internet tersebut. Himax pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memangkas biaya promosi dengan tidak membuat iklan konvensional, melainkan lewat jejaring sosial, sehingga gadget yang mereka tawarkan tetap dalam jangkauan kantong konsumen. Dengan sistem penjualan online melalui situsnya http://www.himax.co.id/ dan melakukan kerja sama dengan beberapa partner store di kota-kota besar di Indonesia, Himax telah memotong semua biaya konvensional seperti pengadaan tempat, iklan, untuk dapat memberikan harga terbaik bagi konsumen setia Himax.
            Secara keseluruhan, Himax memang sangat mengerti dengan apa yang diinginkan konsumen, khususnya Indonesia.

HIMAX Pure III
The Real Smartphone, The Real Octa Core


            Sebelum memperkenalkan Himax Pure III—yang digadang-gadang setara dengan Samsung Galaxy S4 secara kualitas—Himax sudah lama hadir di Indonesia. Ketika Himax tipe Polymer Li diluncurkan ke pasaran, sejak itulah Himax berhasil merebut hati para pecinta gadget di Indonesia. Selanjutnya Himax terus melakukan inovasi terbaru walaupun Himax Pure Series peminatnya tak seantusias Polymer Li di mana tipe Pure I dan Pure II penjualannya tak sefenomenal Polymer Li. Tapi dari situ Himax belajar dan mengembangkan teknologi produknya hingga lahirlah Himax Pure III: the real smartphone; the real octacore; yang masih dicari-cari konsumen Indonesia hingga artikel ini ditulis.
Bukan Himax namanya kalau tak mampu unjuk gigi di tengah brand global yang mulai giat-giatnya meluncurkan produk terbaru mereka dengan spesifikasi tercanggih. Himax pun telah mempersiapkan smartphone real octacore lainnya yang diberi tajuk Polymer dengan harga yang hanya dibandrol 1 jutaan rupiah saja. Bayangkan, bagaimana gebrakan yang dilakukan Himax hingga mampu mematikan produk octacore lainnya yang dijual berkisar antara 2 juta – 3 juta rupiah ke atas. Bukan hanya itu saja, melalui situsnya http://www.himax.co.id/ telah bergentayangan calon anggota baru Himax dengan wujud yang tak kalah seksinya dengan para pendahulunya,  sebut saja Himax Pure S. Selain itu, Himax tengah mematangkan dua seri yang belum muncul, yaitu Himax Zoom Series dan Himax Cuboid Series.
Lalu, apa yang ditawarkan oleh Himax Pure III?
Pertama kali dijual dengan sistem online lewat situsnya http://www.himax.co.id/ Himax Pure III langsung ludes hanya dalam waktu hitungan jam. Membuat pihak Himax dengan segera mempersiapkan produk tersebut dan kembali melakukan penjualan dengan cara membatasi jumlah belinya lewat H-code. Ini yang paling unik dari Himax, dengan sistem H-code (kode khusus yang digunakan untuk memesan Himax Pure III), pihak Himax bisa lebih memaksimalkan penjualan dengan membatasi jumlah konsumen, sehingga tidak mem-PHP calon konsumen yang akan kecewa nantinya ketika mengetahui porduk yang mereka incar telah habis terjual tanpa sepengetahuan.
Sejak diperkenalkan pada bulan Juni 2014 hingga artikel ini ditulis, Himax Pure III telah menjadi barang langka yang masih dicari-cari oleh konsumen. Dan akan tetap menjadi primadona para pecinta gadget premium.

Spesifikasi


            Dapur pacu yang dipakai Himax Pure III adalah prosesor Octa Core 1.7 GHz Cortex-A7. Serasa belum cukup, prosesor pada Himax Pure III mampu dilakukan overclock sampai kecepatan 2.0 GHz membuat para pecinta game akan terpukau ketika memainkan game-game berat seperti Gangster Vegas, FIFA 2014, Modern Combat 5, Final Fantasy dan masih banyak lagi. Karena prosesor keluaran Mediatek MT6592 yang merupakan prosesor octacore pertama di dunia yang dikhususkan untuk platform mobile ini, tak akan membuat lag pada saat Anda sedang seru-serunya memainkan game.


            Untuk membuktikan kualitasnya, saat melakukan uji tes lewat aplikasi Antutu Benchmark, Himax Pure III mendapatkan skor 29415.


Selain prosesor yang disokong dengan octacore, Himax Pure III juga memakai chipset terbaru yaitu GPU Mali-450MP4—yang masuk dalam kategori kelas atas—membuat tampilan grafis cantik dengan RAM sebesar 1 GB. Di mana, chipset tersebut mampu memberikan kerja yang sangat maksimal dengan penggunaan daya baterai dan bandwith memori yang rendah. GPU Mali-450MP4 juga menghasilkan kinerja grafis yang bagus sehingga untuk game dengan grafis tinggi, akan lancar jaya saat dimainkan lewat Himax Pure III.
Himax Pure III mengusung sistem operasi modern yaitu Android Jelly Bean versi 4.2, namun pihak Himax telah memodifikasi Android Jelly Bean tersebut dengan sebutan OS Amigo 4.2.5 sehingga akan kompatibel dengan aplikasi terbaru di Playstore. Sistem operasi Himax Pure III juga bisa di-upgread ke Android Kitkat. Jika Anda masih belum bisa melakukan proses upgread tersebut, Himax memberikan tutorialnya lewat link thread kaskus yang telah dibagikan melalui akun twitter: @himax_Indonesia, akun facebook: Himax Indonesia atau bisa mengikuti forum di situs resminya http://www.himax.co.id/.
Sekedar tambahan info, berkat dimodifikasinya Android Jelly Bean versi 4.2 menjadi Amigo OS 4.2.5, Himax Pure III menjadi sebuah smartphone yang memiliki manajemen memori yang baik. Walaupaun ketika running di desktop mencapai 58%, namun saat bermain game, prioritas running desktop tersebut akan menurun dan menghilangkan lag ketika bermain game berat.
Selain mengusung prosesor tercanggih, Himax Pure III juga memiliki unggulan lainnya yaitu dengan adanya fitur Guest Mode. Fitur tersebut mebantu Anda dalam hal membatasi privasi dari orang lain.
Bagi Anda yang suka mengeluh menekan tombol power saat membangunkan kembali layar gadget Anda yang sedang tertidur, Himax Pure III membenamkan fitur Smart Gesture. Di mana dengan adanya fitur itu, Anda cukup mengetuk layar sebanyak dua kali agar layar terbangun. Fitur tersebut membuat tombol power Anda awet jauh lebih lama dibanding dengan gadget yang masih memakai cara tradisional dalam membangunkan layar.
Untuk jaringan seluler, Himax Pure III memakai slot mode dual gsm berukuran mikro. Dan keduanya dapat berjalan di jaringan 3G HSDPA saat bersamaan. Tapi jangan takut bagi Anda yang tinggal di luar area jaringan 3G, Himax lahiran Pure Series ini pastinya tersedia dalam jaringan EDGE dan GPRS. Demi memaksimalkan kebutuhan konsumen, Himax memasang fitur wifi hotspot pada smartphonenya, yang bisa digunakan untuk mengakses internet via wifi dan berbagai koneksi internet dengan perangkat lain yang memiliki wifi seperti laptop atau smartphone dengan fitur tetheringnya. Himax Pure III juga mendukung wifi direct sehingga bisa untuk transfer data antar perangkat melalui wifi.
Pada media penyimpann, Himax Pure III memang tidak menyediakn slot untuk memori eksternal melainkan mengandalkan penyimpanan internal. Tapi tak perlu khawatir, smartphone real octacore ini telah menyediakan storage sebesar 16GB. Sehingga Anda dapat langsung menyimpan file yang dibutuhkan langsung ke media penyimpanan internal. Untuk Anda ketahui, memori yang tersedia pada Himax Pure III telah digunakan sebesar 5,77 GB untuk menyimpan aplikasi sistem dan aplikasi bawaan, dan hanya 10,23 GB yang bisa Anda gunakan sebagai media penyimpanan. Tapi dengan storage sebesar itu, Himax Pure III akan sanggup menampung file-file favorit serta aplikasi yang Anda tambahkan.
Himax Pure III juga sudah mendukung fitur NFC, USB on-the-go yang bisa digunakan untuk mentransfer data dari flasdish ke smartphone Anda lewat kabel USB OTG, Bluetooth versi 4.0 yang mampu melakukan transfer data dalam jarak dekat lebih cepat dari versi sebelumnya dan—pastinya—dengan konsumsi daya baterai yang rendah. Adanya fitur navigasi yang mengusung GPS—teknologi navigasi dari Amerika Serikat—membuat Himax Pure III makin terasa keeksklusifitasnya. Bagi pecinta radio, juga ditanamkan radio FM, jadi tak perlu takut untuk ketinggalan acara radio favorit Anda. Seakan kurang cukup, Himax Pure III pun memasang sensor yang cukup lengkap seperti Accelerometer, Gyro, Proximity, dan Compass.
Berbicara soal baterai, Himax Pure III menggunakan baterai tipe lithium polymer battery berkapasitas 2200 mah dapat membuat gadget Anda bertahan sepanjang 480 jam dalam keadaan standby, tahan 18 jam untuk waktu bicara dalam mode 2G dan 14 jam untuk 3G.

Layar


            IGZO (Indium Gallium Zinc Oxide) capacitive touchscreen yang dipakai Ipad Air, juga digunakan oleh Himax Pure III untuk layarnya. IGZO merupakan layar besutan Sharp yang terkenal dengan daya konsumsi baterai yang irit. Sehingga, menggunakan Himax Pure III dalam jangka waktu yang lama, tak akan terlalu menguras daya baterai seperti smartphone octacore standar lainnya.
            Untuk melindungi layarnya, Himax Pure III memakai pelapis pelindung berupa Dragontail X Glass yang sudah melalui uji kekuatan dan goresan benda tajam serta uji beban hingga 60 kg. Selain kekuatan layarnya, smartphone dengan harga termurah di kelasnya ini, juga telah mengusung layar nan apik dengan resolusi HD (High Definition) 720 × 1280 pixels. Dengan layar sebentang 4.7 inci, Himax Pure III mampu menghasilkan kerapatan pixel hingga mencapai 312 ppi dan membuat gambar tampak lebih tajam. Bagi Anda yang suka menonton Youtube atau film dengan kualitas Blueray, maka Himax Pure III bisa menjadi acuan bagi Anda yang menginginkan gadget premium octacore berkualitas dengan harga murah di tengah berjamurnya gadget berbasis octacore lainnya.

Desain


            Dilihat dari desainnya, Himax Pure III tampak mewah dan elegan dengan dua pilihan warna: putih dan hitam. Memiliki dimensi setebal 8.3 mm membuat gadget yang masuk dalam kategori Himax Pure Series ini, sangat nyaman untuk dibawa. Untuk bahan pembungkusnya, Himax Pure III menggaet perusahaan Finlandia yang dikenal dengan sebutan Perlos untuk menggunakan bahan polycarbonate keluarannya. Selain tingkat ketebalan yang ideal, Himax Pure III memiliki tinggi 139.8 mm dan berat 146.6 gram, membuat sangat nyaman digenggam ataupun saat berada dalam kantong.

Kamera


            Bisa jadi, dari banyaknya gadget premium yang beredar, kamera bisa menjadi salah satu pesona bagi konsumen dalam menentukan pilihan. Ini dampak dari para pengguna jejaring sosial yang terus meroket dan ingin segala sesuatunya terasa simpel dengan tak mau repot-repot memakai kamera fotografi yang tak terhubung ke internet dalam mengabadikan momen berharga mereka.


Sebagian gadget premium yang memasang kamera sekelas fotografi memiliki harga di kisaran 7 jutaan, membuat konsumen mencari alternatif lain dengan kualitas sebanding namun harga yang jauh di bawah bandrol gadget tersebut, katakanlah OPPO N1. Lewat Himax Pure III, konsumen akan dimanjakan dengan kamera fotografi yang apik nan tajam. Dengan membenamkan kamera digital beresolusi 13 MP, Anda akan terpuaskan dengan hasil jepretan yang bisa disandingkan dengan kamera fotografi profesional. Apalagi dengan flash led yang dilengkapi berbagai fitur seperti autofocus dan touch focus geo-tagging, face and smile detection serta bagi pecinta pemandangan alam, ada fitur panorama yang memenuhi hasrat fotografi Anda. Dan masih banyak fitur kamera lainnya yang membuat Anda puas akan kualitas gambar dari kamera Himax Pure III.


Buat Anda yang suka selfie, tak perlu khawatir karena kamera Himax Pure III bisa berotasi hingga 200 derajat ke arah depan. Membuat foto selfie Anda sama memukaunya dengan hasil jepretan fotografi ditambah lagi flash led yang jarang ada pada gadget premium yang rata-rata memakai dual kamera di mana resolusi kamera depannya pasti jauh lebih rendah dengan kamera utama. Tapi untuk Himax Pure III, hasilnya akan sama tajamnya, sama jernihnya, sama apiknya, sebab kamera yang digunakan adalah kamera yang sama ditambah fitur-fiturnya yang keren. Kamera ini juga mampu mengambil gambar sebanyak 99 shots hanya dalam waktu 21 detik. Pas bagi kamu yang tak mau kelewatan momen barang sedetik pun.
Untuk perekaman gambar bergerak alias video, Himax Pure III mampu merekam gambar dengan kualitas hingga 1080p, setara dengan Blueray. Sehingga ketika Anda mengkonversikan hasil rekaman ke dalam bentuk DVD, akan tetap mendapatkan kualitas yang sama seperti saat Anda menonton film favorit.
Selain fitur kameranya yang mantap, Himax Pure III juga mementingkan kualitas bahan kameranya. Dengan lensa yang berlapiskan batu safir, membuat Anda tak perlu ragu jika kamera akan tergores, karena kamera Himax Pure III benar-benar anti-gores. Sensor yang dibenamkan juga tak kalah apiknya, dengan menggunakan sensor OV13850, kamera mampu menghasilkan gambar tajam.
Harga


            Ini yang tak akan pernah dijumpai pada gadget premium sekelas octacore lainnya. Mengapa? Karena untuk fitur yang secanggih itu, Anda bisa mendapatkannya dengan harga Rp. 2.388.000,00. Tapi butuh perjuangan ekstra untuk mendapatkannya karena selain partner store yang ditunjuk pihak Himax langsung, smartphone ini tak dijual bebas selain situs resminya http://www.himax.co.id/.
Masih ada perjuangan yang harus Anda tembus demi mendapatkan Himax Pure III. Anda harus mendapatkan H-code terlebih dahulu sebelum memesan gadget premium ini. Sekarang, lewat situsnya (http://www.himax.co.id/) Himax sedang bersiap-siap meluncurkan H-code, hanya tinggal menunggu waktu. Himax Pure III juga dijual dengan dua paket yang bisa Anda pilih ketika membeli.

Selasa, 19 Agustus 2014

Suicide48

Ini adalah cerpen yang sempat saya ikutkan pada lomba #TeenHorror (cerpen yang mengambil tema horor, namun memiliki ciri khas bahasa dan gaya penulisan untuk kalangan remaja). Lomba ini dilangsungkan tahun 2013 (saya lupa bulannya) atas kerjasama Penerbit Diva Press Jogjakarta dengan Grup Kepenulisan UNSA. Cerpen saya yang bertajuk Suicide48 berhasil lolos di tahap penyisihan babak pertama. Awalnya itu membuat saya senang, namun setelah Tahap Akhir, cerpen saya gagal masuk untuk dijadikan buku antologi. Meskipun begitu, saya masih punya tekad untuk terus berkarya. Karena bagi saya, kegagalan itu hanya sebagai bibit salah pilih--yang suatu saat nanti--saya akan menemukan bibit yang sesuai, yang unggulan, hingga tumbuh subur, beranak-pinak dan bisa dinikmati orang banyak.

Berikut cerpen saya:

Suicide48
            Empat puluh delapan gadis remaja dari grup idola JKT48 generasi pertama dan generasi kedua sedang mempersiapkan diri untuk tampil di lagu penutup konser mereka. Sekarang, mereka sedang berkumpul di belakang panggung. Konser yang mereka jalani adalah konser mereka yang pertama di Bascamp mereka sendiri dan konser ini diadakan khusus untuk para fans dari grup mereka.
            Para Member—sebutan untuk personil JKT48—memakai baju yang senada: rok kembang sepaha warna kuning, baju atasan yang mirip dengan seragam sekolah negara Jepang, dan sepatu bot semata kaki berwarna hitam. Yang membedakan setiap Member adalah bentuk rambut serta hiasan kepala yang mereka kenakan berbeda-beda. Ada yang memakai bando bunga putih, ada yang rambutnya digayakan seperti Sailormoon, dan lain sebagainya.
            Sebelum naik ke atas panggung, para Member membentuk gerakan melingkar. Ada yang aneh di sana. Tatapan mereka tajam dan penuh arti satu sama lain, seperti sebuah komunikasi yang tak perlu kata-kata untuk mengetahuinya. Mereka saling mengangguk dan kemudian menelan sebuah pil putih seukuran biji jagung. Pil itu adalah pemberian dari Melody, center dari grup idola itu.
            Mereka naik ke atas panggung dengan mengumbar senyum dan wajah ceria—360 derajat berbeda dengan apa yang sudah terjadi di belakang panggung. Mereka melambai gembira menyambut teriakan meriah dari para fans yang dengan setia menunggu lagu penutup dari konser idola mereka. Para fans membawa stik lampu dan menggerak-gerakkannya di angkasa dengan gerakan maju mundur sambil berteriak histeris, “Je-ke-ti. For-ti-eg! Je-ke-ti. For-ti-eg!”
            “Selamat malam,” kata Melody yang langsung disambut riuh rendah suara para fans. “Terima kasih buat kalian semua yang sudah meluangkan waktu untuk menonton konser pertama kami ini. Semoga ke depannya, kami bisa mengadakan konser serupa untuk kalian semua. Kami juga mengucapkan terima kasih, karena kalian sudah mendukung kami hingga generasi kedua JKT48. Je-ke-ti!”
            “For-ti-eg!” sambung fans mereka.
            “Sebagai lagu penutup, kami akan membawakan lagu Aitakata.”
            Para Member pun mengambil posisi koreo untuk lagu Aitakata. Ketika lagu diputar, ketika para fans berteriak untuk menyanyikan lagu itu, ketika itu pulalah 48 Member terjatuh di lantai dengan mata melotot ke atas, tubuh kejang-kejang, dan mulut yang dipenuhi busa putih kemerah-merahan. Secara serentak, darah kental merah kehitaman menyembur dari mulut 48 Member.
            Keadaan panik. Para fans menjerit. Lagu masih berputar. Kru panggung berhamburan naik ke atas untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Lagu pun dihentikan dan para fans sekarang terdiam, menahan rasa ngeri melihat kejadian di depan mata mereka. Idola mereka tergeletak di lantai panggung dengan kondisi yang mirip keracunan.
Sebagai tindak lanjut atas kejadian yang tidak mereka ketahui, salah satu kru memanggil Ambulans.
Hampir satu jam berlalu. Empat puluh tujuh Member sudah tewas karena terlambat untuk dibawa ke rumah sakit dan sebagian tewas setelah mendapat pertolongan ketika tiba di rumah sakit. Tetapi, satu orang Member berhasil selamat dan sekarang dia sedang berada di ruang UGD.
Member itu bernama, Nabila. Dokter mengatakan, kemungkinan Nabila yang terakhir menelan racun dan orang pertama yang mendapat pertolongan dari rumah sakit. Jadi, dokter masih sempat untuk menetralisir racun dan mengeluarkannya dari tubuh Nabila. Kemungkinan besar, dua jam lagi Nabila akan sadar.
Maryono, seorang polisi, sedang menunggu di rumah sakit menanti Nabila hingga sadar. Maryono sudah melakukan penyisiran terhadap lokasi kejadian. Dia tidak menemukan apa-apa selain darah yang sudah menggumpal di lantai panggung. Dan para kru mengatakan, para Member tidak memakan apa pun selain jamuan makan malam yang mereka makan sebelum konser. Tetapi para kru juga menambahkan, mereka juga memakan makanan yang sama dengan para Member dan mereka masih baik-baik saja. Jadi, racun tersebut bukan berasal dari makanan yang mereka konsumsi. Meskipun begitu, Maryono masih belum tahu darimana asal racun itu. Apakah dari salah satu fans? Atau mungkin haters?
Ketika Maryono sibuk memikirkan motif tewasnya para Member, suara parau seorang wanita menghentikan pikirannya. “Pak Maryono, Nabila sudah sadar. Dia sudah kami pindahkan di ruangan rawat inap. Sekarang sudah bisa diajak komunikasi.”
“Terima kasih, Dok.”
Maryono pun mengekor di belakang dokter wanita itu. Setelah melewati lorong demi lorong, mereka tiba di ruangan Nabila. Ruangan itu sebesar kamar tidur yang luas. Nabila tergeletak lemah dengan infus bergelantungan di sisinya. Hidungnya memakai selang alat bantu napas. Suara bip lemah dari alat pendeteksi detak jantung memenuhi ruangan yang beraroma antiseptik itu.
Di ruangan itu, hanya ada kedua orang tua Nabila dan koreografer JKT48 yang sedang menungguinya. Ibu Nabila dengan sendu mengusap kepala anaknya. Matanya bengkak karena terus menangisi anaknya berjam-jam. Ayah Nabila hanya menatap lesu kepada dokter dan Maryono. Si koreografer, hanya diam membisu, menatap Nabila yang kondisinya masih lemah.
“Saya turut berduka cita atas kejadian yang dialami Nabila,” kata Maryono membuka percakapan. Mereka semua yang menunggui Nabila, menoleh sedikit dan memberi senyum sedih kepada Maryono. “Tetapi, mohon maaf sebelumnya. Saya ingin memberikan beberapa pertanyaan pada Nabila. Ini demi kelangsungan investigasi yang sedang dilakukan oleh polisi.”
“Saya juga sudah memeriksa kondisi Nabila. Perlahan keadaannya terus membaik. Menjawab beberapa pertanyaan tidak akan membuat kondisinya melemah,” kata dokter itu lembut ketika melihat raut pertidak setujuan dari wajah ibu Nabila.
Akhirnya, dengan enggan, ibu Nabila mengecup kening anaknya agak lama dan dengan langkah gontai meninggalkan ruangan. Ayah Nabila merangkul istrinya agar tidak terjatuh akibat langkahnya yang tidak seimbang. Si koreografer mengikuti mereka dari belakang. Terakhir, dokter itu pun keluar dan menutup pintu untuk memberikan privasi kepada Maryono.
Maryono duduk di kursi bekas ibu Nabila karena posisi kursinya yang dekat dengan ranjang Nabila. Mata Nabila mengikuti gerak Maryono menuju kursi di sebelah kanannya. Maryono tersenyum kepada Nabila. Nabila hanya membalasnya dengan senyum lemah.
“Hai, Nabila,” sapa Mayono. “Saya Maryono dari kepolisian. Saya harap, kamu bisa membantu penyelidikan yang sedang kami lakukan.”
Nabila hanya mengangguk lemah tanda mengerti apa yang sudah dikatakan Maryono kepadanya.
“Apa kamu tahu siapa yang—yah, yang memberi sesuatu kepada kamu sebelum peristiwa keracunan ini?”
Nabila mengangguk. “Me-lo-dy,” katanya lemah.
“Siapa Melody itu?”
“Cen-ter ka-mi, Pak.”
Maryono mengeluarkan notes kecil dari saku jaketnya dan mencatat nama Melody. “Apa yang diberikan Melody pada kalian semua?”
“Pil pu-tih.”
Maryono mencatat lagi dan kemudian mengasumsikan pil putih itu sebagai barang bukti atas meninggalnya 47 gadis remaja itu. “Lalu, apa yang dilakukan Melody setelah dia memberikan pil itu? Apakah dia kabur?”
Nabila menggeleng. “Ka-mi me-mi-num-nya ber-sa-ma sa-ma.”
“Bersama-sama?” Apa maksudnya itu? “Apa Melody juga termasuk ke dalam korban tewas?”
Nabila mengangguk.
Bunuh diri, catat Maryono di notesnya. Bunuh diri masal. Tetapi apa alasannya? “Apa kamu tahu kenapa kalian semua—yah, katakanlah bunuh diri bersama-sama?”
“Vi-de-o,” jawab Nabila otomatis.
“Video apa?”
“B-B. Kak Gi-cha. B-B sa-ya sa-ma kak Gi-cha. Vi-de-o i-tu di-sa-na.”
“Maksudmu, sama perempuan berambut pirang tadi?”
Nabila mengangguk.
Maryono segera keluar dari ruangan itu. Dia bertanya-tanya dalam hati, video apa yang bisa membuat 48 gadis remaja untuk bunuh diri bersama-sama? Apakah ini seperti sebuah ritual dari sekte terselubung? Sebuah persaudaraan bunuh diri yang melancarkan aksinya lewat video yang dimaksud Nabila?
Di ruang tunggu, Gicha duduk termenung dengan satu tangan menyangga dagu. Dia ditinggal sendirian di sana karena kedua orang tua Nabila pergi mencari makanan. Suara Maryono yang meminta Blackberry Nabila, menyadarkannya dari lamunannya. Gicha pun segera mengambil Blackberry Nabila dari tas tangannya dan menyerahkannya pada Maryono tanpa bertanya apa-apa.
Ketika Maryono kembali ke ruangan, Nabila sudah duduk, bersandar pada bantal di punggungnya. Benar kata dokter, perlahan kondisi Nabila membaik. Wajahnya sudah tidak sepucat tadi. Maryono tersenyum pada Nabila dan kembali duduk di tempat sebelumnya. Kini, Maryono menyerahkan Blackberry Nabila dan memintanya untuk menunjukkan video yang dimaksud. Nabila segera mengutak-atik Balckberry-nya dan menyerahkannya kepada Maryono.
Tampilan video pun muncul. Maryono mengkerutkan kening ketika menyaksikan video yang berdurasi tujuh menit itu. Di dalam video itu, kira-kira ada sekitar 48 gadis remaja seusia Member JKT48, duduk dalam posisi pemotretan siswa, sedang memegang pisau cutter. Mereka mengenakan kaos putih dengan tulisan SUICIDE48 berwarna merah. Mereka hanya diam, menggerakkan kepala ke kanan-ke kiri dengan tatapan kosong, dan bibir yang menyeringai. Mereka terus melakukan gerakan itu, hingga di menit kelima, mereka mengiris pergelangan tangan mereka secara serentak hingga darah mengucur dari urat nadi mereka. Kemudian mereka jatuh ke lantai. Menjelang akhir durasi, video berubah menjadi latar hitam dan muncul tulisan SUICIDE48.
“Video apa ini? Mana suaranya?” tanya Maryono karena video itu bisu.
“Harus pa-kai hands-free,” kata Nabila agak kuat. “Ada sama kak Gi-cha.”
Maryono pun kembali menemui Gicha dan meminta handsfree padanya. Dengan segera, Maryono memasang handsfree itu di telinganya dan memutar ulang video itu. Benar, terdengar suara wanita bernyanyi dalam bahasa jepang. Suara itu terdengar hampa.
Hai, teman-temanku
Ayo mati bersama-sama
Hai, teman-temanku
Ayo bunuh diri bersama-sama
Hai, teman-temanku
Lakukanlah dan kau akan bahagia
Menjelang video berakhir, seorang suster datang untuk mengecek kondisi Nabila. Maryono mengijinkannya. Ketika suster itu masuk, dia menjerit. Maryono segera menyusul ke dalam ruangan Nabila diikuti Gicha di belakangnya. Apa yang dilihat Maryono sungguh sulit untuk dipercayainya. Nabila sudah tewas dengan mengenaskan. Matanya melotot, lidahnya menjulur, selang infus yang digunakan untuk menginfusnya, sudah terlilit sebanyak tiga lilitan di lehernya. Padahal sebelumnya Nabila baik-baik saja, malah kondisinya semakin membaik.
Suster yang syok tersungkur lemas di lantai. Maryono segera bertindak cepat untuk membuka lilitan selang infus di lehernya sebelum kedua orang tua Nabila datang. Tak lupa Maryono menutup kedua mata Nabila serta memasukkan kembali lidahnya yang menjulur keluar. Lalu, Maryono menutup mayat Nabila dengan selimut rumah sakit.
***
Nabila menatap Maryono yang keluar dari ruangannya untuk meminta handsfree pada Gicha. Dia tersenyum ketika sendirian di ruangan itu. Karena 47 Member sedang mengitarinya, mengulurkan tangan untuk menjemputnya. Nabila mengangguk. Dia mencopot selang infusnya dan melilitkannya di lehernya sebanyak tiga putaran. Kemudian, dia menarik lehernya dengan sangat kencang, menyisakan goresan merah di lehernya. Sebelum menjerat lehernya sendiri, Nabila sempat berkata, “Aitakata.”
***
Maryono sibuk mencari informasi tentang Suicide48 setelah menghadiri pemakaman Nabila. Seluruh media, baik dari Indonesia mau pun Jepang, baik elektronik mau pun cetak, sibuk memberitakan tewasnya 48 gadis remaja itu dan membuat versi sendiri perihal kematian para Member. Media menulis mereka bunuh diri karena stres dan tertekan dalam binaan manajemen. Rasanya Maryono ingin memercayai apa yang digosipkan media itu, mengingat penyebab bunuh diri yang dilakukan 48 Member, yang secara serentak itu, hanya karena sebuah video.
Setelah pencarian yang nihil, Maryono pun meninggalkan pencariannya itu dan pergi ke sebuah food court di salah satu mall untuk makan siang. Maryono berhenti memakan burger-nya ketika dia melihat seorang gadis memakai kaos putih bertuliskan SUICIDE48 persis seperti yang dilihatnya di dalam video itu. Gadis itu tinggi, berkulit putih, dan rambutnya hitam lurus sepunggung. Maryono tidak bisa melihat wajah gadis itu karena dia membelakangi Maryono. Dengan tergesa-gesa, Maryono mengejar gadis itu dan mencoba menghentikannya dengan berteriak, “Hei! Kau yang berkaos putih suicide empat delapan. Berhenti sekarang!” Gadis itu tak menggubris, dia terus saja berlari.
Semakin Maryono melebarkan langkahnya untuk mengejar gadis itu, semakin sulit pula gadis itu untuk disusul. Hingga mereka sampai di atap mall, gadis itu berhenti. Dia menunjuk ke arah belakang Maryono. Ketika Maryono menoleh, sekitar 47 gadis seumuran gadis yang dikejarnya tadi, berjajar rapi. Secara bersamaan, lagu wanita jepang yang ada dalam video bunuh diri Suicide48 yang ditontonnya tadi malam, memenuhi telinganya.
…Hai, teman-temanku
Ayo bunuh diri bersama-sama…
Jantung Maryono berdebar kencang, aliran darahnya kaku, dan matanya menatap hampa. Dia tersenyum, menganggukan kepalanya ke kanan-ke kiri dan berjalan menuju tepi gedung. Sambil menyeringai dia berkata, “Aitakata.” Dan dia pun menjatuhkan dirinya dari atap gedung.
Sembilan puluh enam gadis remaja Suicide48 dan JKT48, menatap ke arah tewasnya Maryono, menyeringai puas. Lalu, mereka berkata bersama-sama…
“Aitakata. Kami semua selalu ada di belakangmu!”